PENGGUNAAN SYSTEM USABILITY SCALE SEBAGAI ALAT UJI SYSTEM

    Boas Kembali lagi dalam postingan kali ini kita akan membahas seputar usability sebelum itu jika  saat ini anda sedang mengerjakan suatu projek atau prototype dan sebelum di publish maka sebagai creator atau developer kita harus mengtes usability dari suatu system yang kita kerjakan maka disini saya akan membahas salah satu alat uji usability yang dinilai mudah.effisen.hemat yaitu SUS atau system usability scale baiklah langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

    International Standard Organization (ISO) mendefinisikan usability sebagai “The Extent to which a product can be used by specified users to achieve specified goals with effectiveness, efficiency and satisfaction in a specified context of use” (ISO, 1998). Dengan kata lain sejauh mana sebuah produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam sebuah konteks penggunaan tertentu.

Ukuran usability harus mencakup tiga aspek (ISO, 1998), sebagai berikut :

1.            Efektivitas

Efektivitas menunjukkan tingkat akurasi dan kesempurnaan yang dicapai

pengguna saat menjalankan tugas tertentu.

2.            Efisiensi

Efisiensi menunjukkan sumber daya yang digunakan terkait dengan akurasi dan kesempurnaan yang dicapai pengguna dalam menjalankan tugas.

3.            Kepuasan

Kepuasan menunjukkan pengguna merasa bebas dari ketidaknyamanan dan menunjukkan perilaku positif terhadap penggunaan produk.

 

Ika Aprilia H.N.1), P. Insap Santoso 2), dan Ridi Ferdiana3)

 

    Nielsen (2012) mendefinisikan usabi- lity sebagai atribut kualitas yang dapat menilai seberapa mudah antarmuka pengguna digu- nakan. Antarmuka yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan interaksi     yang mudah dan natural antara pengguna dengan sistem (Stone et al., 2005), meningkatkan kepuasan pengguna (Tan and Wei, 2006), dan dapat membuat pengguna kembali mengun- jungi website (Marcus, 2002). Adapun antara- muka yang dirancang dengan buruk akan memberikan rasa frustasi dan ketidakpuasan, dan menghabiskan 40% kunjungan ulang pengguna (Stone et al., 2005; Marcus, 2002). Panduan usability (U.S. Government,

    2006) dapat memberikan arahan perancang- an website yang usable. Penulis mengamati banyak desain website Pemerintah yang tidak sesuai dengan panduan usability, antara lain:

1.            Informasi yang disediakan tidak up to date.

2.            Menggunakan terlalu banyak gambar dan animasi sehingga memperlambat waktu download halaman.

3.            Tidak menyediakan fasilitas pencarian.

4.            Menggunakan label navigasi yang tidak dimengerti pengguna (contoh: menggu- nakan akronim yang tidak umum, label tidak menggambarkan isi informasi, link gambar tanpa disertai label).

5.            Tidak menyediakan informasi posisi halaman (misalnya dengan menyedia kan breadcrumb).

Masalah-masalah usability di atas dapat menyebabkan pengguna kebingungan

 

    Pengujian usability dijalankan untuk mengetahui seberapa efektif, efisien dan memuaskan sebuah website menurut peng- gunanya. Ada beberapa kuesioner penilaian usability yang siap digunakan seperti dikemu- kakan oleh Garcia (2013), antara lain:

1.            SUS (System Usability Scale). SUS dikembangkan (Brooke, 1996) sebagai sebuah pengukuran usability yang “quick and dirty”. Survei terdiri dari 10 pertanyaan; masing-masing memiliki 5 poin Likert sebagai tanggapan. Output SUS berupa skor yang tampak mudah dipahami, dengan range dari 0 hingga 100, dengan semakin besar skor berarti semakin baik usability-nya.

2.            QUIS (Questionnaire for User Interface Satisfaction). QUIS adalah alat yang dikembangkan oleh tim peneliti multi- disiplin di Universitas Maryland (Harper and Norman, 1998). QUIS didesain untuk menilai kepuasan subyektif pengguna terhadap aspek khusus interaksi manusia.

3.            SUMI (Software Usability Measurement Inventory). SUMI adalah kuesioner ber- lisensi yang terdiri dari 50 pertanyaan. SUMI dapat digunakan untuk mengukur persepsi efisiensi, efeksi, kegunaan, systems dan learnability pengguna atas system. SUMI tersedia dalam 12 bahasa. SUMI sangat reliable (0.92). Harga lisensi

SUMI sekitar USD $700 sebulan (Garcia, 2013).

4.            PSSUQ (Post-Study Usability Question- naires). PSSUQ adalah kuesioner dengan

16 item pertanyaan. PSSUQ mengukur kepuasan yang dirasakan pengguna ter- hadap produk atau system. PSSUQ mem- berikan skor kepuasan secara keselu- ruhan dengan rata-rata sub-skala, yaitu: kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas antarmuka. PSSUQ tersedia secara gratis(Garcia, 2013).

METODE PENELITIAN

 

    System Usability Scale (SUS) merupa- kan kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur usability sistem komputer menurut sudut pandang subyektif pengguna (Brooke, 2013). SUS dikembangkan oleh John Brooke sejak 1986. Hingga saat ini, SUS banyak digunakan untuk mengukur usability dan menunjukkan beberapa keunggulan, antara lain: (1) SUS dapat digunakan dengan mudah, karena hasilnya berupa skor 0–100 (Brooke, 1996); (2) SUS sangat mudah digunakan, tidak membutuhkan perhitungan yang rumit (Bangor et al., 2009); (3) SUS tersedia secara gratis, tidak membutuhkan biaya tambahan (Garcia, 2013); dan (4) SUS terbukti valid dan reliable, walau dengan ukuran sampel yang kecil (Tullis and Stetson, 2004; Brook, 2013).

    SUS berupa kuesioner yang terdiri dari 10 item pertanyaan (Brooke, 1996) seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

    Kuesioner SUS menggunakan 5 poin skala Likert. Responden diminta untuk mem- berikan penilaian “Sangat tidak setuju”,

 

Tabel 1. Item Pernyataan System Usability Scale (SUS)

 

 

Kode  Item Pernyataan

 

R1          Saya akan sering menggunakan/mengunjungi situs ini

R2          Saya menilai situs ini terlalu kompleks (memuat banyak hal yang tidak perlu) R3               Saya menilai situs ini mudah dijelajahi

R4          Saya membutuhkan bantuan teknis untuk menggunakan/menjelajahi situs ini

R5          Saya menilai fungsi/fitur yang disediakan pada situs ini dirancang dan disiapkan dengan baik R6  Saya menilai terlalu banyak inkonsistensi pada situs ini

R7          Saya merasa kebanyakan orang akan mudah menggunakan/menjelajahi situs ini dengan cepat

R8          Saya menilai situs ini sangat rumit untuk dijelajahi R9      Saya merasa sangat percaya diri menjelajahi situs ini

R10        Saya perlu belajar banyak hal sebelum saya dapat menjelajahi situs ini dengan baik

    “Tidak setuju”, “Netral”, “Setuju”, dan “Sangat setuju” atas 10 item pernyataan SUS sesuai dengan penilaian subyektifnya. Jika respon- den merasa tidak menemukan skala respon yang tepat, responden harus mengisi titik tengah skala pengujian (Brooke, 1996).


    Setiap item pernyataan memiliki skor kontribusi. Setiap skor kontribusi item akan berkisar antara 0 hingga 4. Untuk item 1,3,5,7, dan 9 skor kontribusinya adalah posisi skala dikurangi 1. Untuk item 2,4,6,8, dan 10, skor kontribusinya adalah 5 dikurangi posisi skala. Kalikan jumlah skor kontribusi dengan 2.5 untuk mendapatkan nilai keseluruhan system usability. Skor SUS berkisar dari 0 hingga 100 (Brooke, 1996). Berikut rumus perhitungan skor SUS:

 

Baiklah sampai sini dulu postingan kali ini sampai jumpa dipostingan berikutnya.

Belum ada Komentar untuk "PENGGUNAAN SYSTEM USABILITY SCALE SEBAGAI ALAT UJI SYSTEM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel